Senin, 07 Februari 2011

MUKJIZAT TERKABULNYA DOA

Seorang datang kepada Nabi Isa A.S dan bertanya: Ajarilah kami suatu ilmu yang karenanya Allah mengabulkan doa kami? Isa A.S menjawab: “Bencilah dunia, niscaya Allah SWT mengabulkan doamu”

Membenci dunia? Ternyata ini kunci dikabulkannya doa manusia kepada Tuhan Yang Maha Kudus. Penemu kunci ini tidak sembarangan orang lho. Kita semua tahu, dia adalah Nabi yang punya sebutan Ruh Allah, yang terkenal karena simbol bahasa pancaran kasih sayangNya kepada manusia.

Pada suatu hari, Isa A.S berada di dalam suasana yang muram. Hujan lebat, guntur dan petir menyambar-nyambar sehingga memaksa Isa mencari tempat berlindung. Tiba-tiba pandangan matanya jatuh pada sebuah kemah yang terletak di kejauhan. Ia berlari mendatangi kemah, namun saat akan masuk ternyata ada seorang perempuan di dalamnya. Isa mengurungkan masuk dan pergi lagi mencari tempat lain.

Tiba-tiba, ia menemukan sebuah gua di kaki gunung dan berniat masuk ke dalamnya. Betapa terkejutnya Isa, ternyata di dalam gua terdapat seekor singa. Isa pun kemudian berdoa:… “Tuhanku, Engkau ciptakan bagi setiap sesuatu tempat berlindungnya, tetapi Engkau tidak menjadikan tempat belindung untukku”

Allah langsung merespon doa Isa dan mewahyukan kalam: “Tempat berlindungmu adalah rahmat-KU”

Nabi Isa A.S kemudian berjalan gontai merenungkan kalam Ilahi tersebut sambil memohon ampunan-NYA. Ia kemudian bertemu dengan seorang pengikutnya, Hawariyun dan berdua mneruskan perjalanan menuju suatu tempat. Keduanya melewati sebuah kampung yang sunyi dan sepi. “Kemana penduduknya?…” kata Isa dalam hati.

Tiba-tiba, sebuah pemandangan mengerikan terlihat. Mayat-mayat bergelimpangan di halaman-halaman rumah dan di jalan-jalan. Isa lantas berkata pada Hawariyun: “Wahai Hawariyun, mereka mati karena kemurkaan. Kalau mereka mati bukan karena itu, maka mereka saling menguburkan.”

“Wahai Ruh Allah, kami ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada mereka?” tanya Hawariyun. Isa lantas memohon kepada Allah, lalu DIA mewahyukan kalam kepada Isa: “Jika malam tiba, panggilan ruh mereka, maka mereka akan menjawab panggilanmu.”

Malam pun tiba. Suara burung gagak hitam bersahut-sahutan di bukit tempat Isa dan Hawariyun duduk bersila. Di kejauhan, tampak kampung yang penuh mayat tersebut disinari cahaya bulan.

Isa pun naik ke puncak bukit dan memanggil para ruh: “Wahai penghuni kampung” Salah satu ruh penghuni kampung menjawab: “Aku memenuhi seruanmu, wahai Ruh Allah”

“Bagaimana keadaan kalian dan bagaimana kisah kalian kok kampung ini hancur?” tanya Isa A.S. Ruh itu menjawab: “Saat malam tiba, kami semua penghuni kampung masih sehat, tapi menjelang pagi kami semua ditimpa kematian”

Isa bertanya: Bagaimana bisa begitu? “Karena kami mencintai dunia dan menaati ahli maksiat” kata ruh tersebut. “Bagaimana sesungguhnya kecintaan kalian kepada dunia? Tanya Isa. Ruh menjawab: Seperti kecintaan anak kepada ibunya. Jika ia datang, kami senang. Namun jika ia hilang kami sedih dan menangisinya.”

Isa bertanya lagi: “Bagaimana keadaan teman-teman se kampungmu, mengapa mereka tidak menjawab pertanyaanku?” “Mereka sekarang diikat tali dari api oleh para malaikat yang bertangan kekar” kata Ruh itu. Isa melanjutkan pertanyaannya, “Bagaimana engkau bisa menjawab pertanyaan-pertanyaanku?”

Ruh itu menjawab: “Saat azab datang itu, aku sedang berada di tengah-tengah mereka. Tetapi aku bukan bagian dari mereka. Saat azab meluluh lantakkan kampung, kami semua mati dan kemudian dimasukkan ke neraka. Namun aku sempat bergantung pada tepi neraka tanpa tahu apakah selamat atau jatuh ke dalamnya hingga sekarang ini”

Isa kemudian menyelesaikan dialognya dengan ruh itu dan berpesan kepada Hawariyun, pengikutnya yang sejak tadi menungguinya. “Hai Hawariyun, makanlah roti gandung dengan garam tumbuk. Berpakaianlah tenunan kasar dan tidurlah di atas tumpukan sampah, niscaya engkau selamat di dunia dan akhirat” kata Isa.

Dari kisah di atas bisa disimpulkan bahwa kunci terkabulnya doa menurut Nabi Isa A.S adalah MEMBENCI DUNIA. Maksudnya adalah tidak menjadikan dunia sebagai titik orientasi hidup sehingga bisa membuat laku spiritual kita mandeg dan stagnan. Inilah yang harus dihindari oleh pejalan spiritual yang ingin meneruskan perjalanan batinnya menuju makrifat kepada-NYA.

Kunci yang sama disampaikan oleh Nabi Musa A.S. Suatu ketika, Allah SWT mewahyukan kepada Musa sebagai berikut: “Wahai Musa, janganlah sekali-kali kamu cenderung mencintai dunia karena dengan begitu kamu tidak akan mendatangkan kepada-KU pengagungan yang sebenarnya lebih utama daripada mengagungkan dunia”

Masih kepada Musa, Allah mewahyukan kalam: “Wahai Musa, tidaklah bagimu ada tempat bagi orang-orang zalim. Sebab bagimu bukanlah tempat yang darinya keluar cita-citamu dan berpisah darinya akalmu. Dunia adalah sejelek-jeleknya tempat. Kecuali bagi orang-orang yang beramal, maka ia adalah sebaik-baiknya tempat. Wahai Musa, aku mengawasi orang zalim sehingga mengambil darinya kebaikan untuk orang yang dizaliminya”

Begitu pula sikap Nabi Sulaiman. Nabi yang dikenal karena kekuasaan dan kekayaan yang tiada bandingannya di bumi pada suatu ketika berada di tengah arak-arakan. Burung-burung di atasnya, manusia dan jin di kanan-kirinya. Di tengah arak-arakan, seorang dari Bani Israil yang ahli ibadah berkata pada Sulaiman: “Demi Allah, wahai putra Dawud, Allah telah memberikan kepadamu kerajaan yang besar.”

Mendengar kalimat itu, Sulaiman berkata: “TASBIH seorang yang beriman kepada Allah lebih baik daripada yang diberikan kepada putra Dawud (Sulaiman red.). Sebab yang diberikan kepada putra Dawud akan hilang sedangkan tasbih akan kekal selama-lamanya.”

Isa AS pernah berkata: “LAUK PAUKKU ADALAH LAPAR, SUKURKU ADALAH TAKUT, PAKAIANKU ADALAH BULU DOMBA, PELITAKU ADALAH BULAN, TUNGGANGANKU ADALAH KEDUA KAKIKU, MAKANANKU ADALAH APA YANG TUMBUH DI TANAH DAN AKU TIDAK MEMPUNYAI SESUATU APAPUN. AKU MEMASUKI PAGI TANPA SESUATU YANG KUMILIKI. AKAN TETAPI, TIDAK SEORANG PUN DI MUKA BUMI YANG LEBIH KAYA DARIKU”

Diriwayatkan dari kisah nabi pertama, Adam AS bahwa setelah memakan buah khuldi dari pohon, perutnya bergerak-gerak untuk mengeluarkan kotoran. Hal ini tidak terjadi pada makanan surga yang lain sehingga Adam memang dilarang untuk mendekati pohon laknat tersebut. Karena perutnya mulas, ia mulai berputar-putar di surga sehingga Allah SWT memerintahkan malaikat untuk mengajaknya bicara: “Apa yang kamu inginkan?”

“Aku ingin menghilangkan penyakit yang ada di perutku” Jawab Adam. Malaikat itu menjawab: “Tempat apa yang kau inginkan untuk membuangnya, apakah di atas kasur, di atas dipan, di sungai atau di bawah pohon? Takukah kamu tempat yang paling cocok untuk membuang penyakit dan kotoran di dalam perutmu adalah di dunia!”

Maka diturunkanlah Adam ke dunia: tempat terkotor yang sangat berbeda dengan di surga yang penuh kemuliaan.

Nabi Nuh A.S pada suatu ketika didatangi Jibril untuk menyampaikan wahyu: Wahai Nabi yang paling panjang umur, bagaimana Anda mensikapi dunia ini? “Seperti rumah yang memiliki dua pintu, aku masuk dari pintu satu dan keluar dari pintu lainnya”

Nabi penutup, Muhammad Rasulullah SAW– nabi yang juga kenyang dengan kefakiran ini dan bila lapar perutnya diganjal dengan batu — suatu ketika bersabda: BARANGSIAPA MEMASUKI PAGI SEMENTARA KEINGINANNYA ADALAH KEDUNIAAN, IA TIDAK BERNILAI DI SISI ALLAH. ALLAH AKAN MENUMBUHKAN KE DALAM HATINYA EMPAT HAL: (1). KEINGINAN YANG TIDAK TERPUTUS, (2). KESIBUKAN YANG TIADA HENTI, (3). KEFAKIRAN YANG TIDAK MENCAPAI KECUKUPAN, (4). ANGAN-ANGAN YANG TIADA AKHIR.

Jadi ternyata, itulah rahasia yang dipaparkan para nabi sepanjang masa kenapa suatu doa itu dikabulkan oleh Tuhan: yaitu mereka yang berdoa hendaknya TIDAK BERSANDAR PADA KEDUNIAAN KARENA HAKEKATNYA DUNIA ADALAH MAKHLUK YANG PALING DIBENCI TUHAN. Seperti sabda Rasulullah Muhammad SAW: keduniaan itu tergantung di antara langit dan bumi. Sejak Allah menciptakannya, DIA tidak pernah lagi memandangnya.

Pada hari Kiamat dunia berkata: Tuhanku, apakah Engkau menjadikanku untuk menghina wali-MU pada hari ini? Tuhan menjawab: DIAMLAH, HAI SESUATU YANG TIDAK BERNILAI! AKU TIDAK MERIDHOIMU UNTUK MEREKA DI DUNIA, LALU APAKAH AKU AKAN MERIDHOI MANUSIA YANG CINTA DUNIA HARI INI?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar